Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Demi Cinta Indonesia Daniel Mananta dan Clothing DILI

Demi Cinta Indonesia Daniel Mananta dan Clothing DILI

Written By Unknown on Wednesday, October 10, 2012 | 10:01 PM

Daniel Mananta. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos
JAKARTA – Upaya Daniel Mananta, 31, mempromosikan Indonesia melalui Damn! I Love Indonesia (DILI) mulai memperlihatkan hasil. Produknya banyak diburu orang, baik lokal maupun asing, yang berkunjung ke Jakarta. Beberapa musisi dunia juga mengenakan DILI saat konser di ibu kota Indonesia itu. Sebut saja Maroon 5 pekan lalu, solois Korea Jay Park, dan Kyle Patrick, vokalis The Click Five.

Soal Maroon 5, Daniel yang kemarin (10/10) melakukan soft launching situs DamnILoveIndonesia.com di resto Palalada Restaurant, Grand Indonesia, itu punya cerita. Tahun lalu, saat grup pemilik hit Payphone tersebut menggelar konser di Jakarta, Daniel memohon kepada Melanie Subono sebagai promotor dari Java Musikindo untuk memberikan kaus DILI. Daniel ingin Maroon 5 menandatangani kaus itu. ’’Saya nge-fans banget. Dan senangnya, kaus itu diberikan dan mereka tanda tangani,’’ kata Daniel.

Kisah Daniel dengan band yang punya vokalis seksi bernama Adam Levine itu berlanjut saat manajemen Maroon 5 menghubungi Java bulan lalu. Mereka minta untuk bisa mengenakan kaus DILI. Daniel pun senang luar biasa. ’’Gimana saya nggak seneng banget. Nggak cuma saya kasih kaus, saya kasihin juga jaket, jins, dan beberapa apparel. Kalau mau, satu toko juga saya kasihin deh,’’ lanjutnya, lantas tertawa.

Menurut Daniel, melalui tulisan-tulisan dalam kaus DILI, orang bisa tahu hal-hal tentang Indonesia. Misalnya, ketika mantan VJ MTV itu pergi ke Rusia syuting kompetisi yang diadakan sebuah produk IT. Di salah satu kafe secara tidak sengaja Daniel bertemu dengan vokalis Red Hot Chili Peppers Anthony Kiedis.

Sebagai founder, sudah pasti kalau pergi ke luar negeri dia mengenakan produk DILI. Sekaligus promosi. Ketika bertemu dengan Kiedis, Daniel mengajak ngobrol. ’’Saya bilang, seneng banget bisa ketemu nggak sengaja sama dia. Karena saya nge-fans juga. Dia lalu nanya, saya dari negara mana,’’ kisahnya.

Bukannya menjawab, Daniel memilih menunjukkan kausnya yang bertulisan DILI. Membaca itu, Kiedis lalu menunjukkan ekspresi tertarik. ’’Dari Indonesia" Yang bener" Wah, saya rindu sekali negara kamu. Saya rindu ingin surfing lagi di Mentawai. Kamu beruntung dari Indonesia. Negara yang indah,’’ kata Kiedis yang ditirukan Daniel.

Ucapan itu membuat Daniel semakin tersadar untuk bisa mengajak anak muda mencintai bangsa sendiri. Hal yang baru bisa dia lakukan adalah melalui bisnis clothing line itu. Bisnis yang pada awalnya bermodal di bawah Rp 80 juta dan sekarang sudah memiliki lima outlet di Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

"Jujur, saya tidak menyangka bisa sebesar ini sekarang. Kalian tahu, selama empat tahun membangun bisnis ini, belum pernah sekali pun saya mengambil keuntungan untuk masuk rekening pribadi,’’ ungkapnya.

Keuntungan yang dia dapat selalu digunakan untuk membuka outlet lagi. Hingga kini, dia masih tahan untuk tidak mengutak-atik laba itu demi pengeluaran pribadi.

’’Untungnya job saya di luar masih lumayan juga ya. Jadi nggak ada masalah sih. Sejauh ini masih tahan-tahan aja sih,’’ ucapnya.

Keinginannya untuk ekspansi juga ada. Daniel ingin punya outlet di luar negeri. Amsterdam menjadi incarannya kini. Alasannya, kata dia, di sana banyak peminatnya. Sementara untuk Indonesia, Daniel ingin semua daerah bisa mendapat produk-produknya melalui penjualan online di situs baru yang dia rilis. (jan/c4/ayi)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

Ayooo...Sekolah...



MENGAPA PELAJAR SEKOLAH SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI HARUS HARUS MUKIM DI PONDOK ?

Perubahan zaman tidak membawa kemaslahatan bagi Bangsa ini, perubahan zaman dengan segala globalisasinya, modernisasinya dan peradabannya justru semakin menyesatkan dan semakin banyak menyisakan limbah yang meracuni keyakinan beragama, apalagi bila kendali agamanya lemah, tidak mampu menentukan arah perjalanan hidupnya dengan baik, inilah yang paling mudah menjadi korban, tergerus dan tergilas oleh tajamnya perubahan zaman kenakalan anak-anak remaja yang kini

Disini Untuk Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Popular Posts

Link Dikti

Link Kemenag

Link Kemendiknas

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika