Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Wah, Ada "Harry Potter" di Kelas

Wah, Ada "Harry Potter" di Kelas

Written By Unknown on Thursday, February 21, 2013 | 3:11 AM


dok.Kelas Inspirasi/Wisnu Hari Santoso Penulis dan Pemimpin Redaksi Cosmopolitan Fira Basuki ketika mengajar di SD Negeri Kebon Baru 07 Pagi dalam program Kelas Inspirasi, Rabu (20/2/2013).

JAKARTA, - Jika ingin mengajak anak-anak bermimpi, maka beranilah berimajinasi. Prinsip ini yang digunakan oleh Fira Basuki saat terlibat dalam program Kelas Inspirasi, Rabu (20/2/2013).

Penulis dan Pemimpin Redaksi Cosmopolitan Fira Basuki mencoba memperkenalkan profesinya melalui tokoh Harry Potter, tokoh penyihir hasil imajinasi penulis JK Rowling. Bak Harry Potter, Fira membawa sapu lidi berukuran cukup besar, lalu memperagakannya seperti yang biasa dipakai tokoh dalam novel dan film Harry Potter.

Di depan para siswa kelas II, III, VI A, dan VI B SD di Negeri Kebon Baru 07 Pagi, Fira menceritakan bahwa untuk menjadi seorang penulis harus berani berimajinasi. Salah satunya dengan menamakan barang-barang yang dimiliki sama seperti nama orang, kemudian mengibaratkan barang-barang itu sebagai orang yang memiliki sifat dan karakter masing-masing. Sapu lidi yang dibawanya pun dipakai untuk menjelaskan terciptanya proses imajinasi.

Ibu dua anak ini mengaku bahagia mengenal kegiatan ini. Pasalnya, tak hanya anak-anak, para relawan juga banyak belajar.

“Selama ini saya sering banget jadi dosen di kampus-kampus untuk kuliah S-1 atau S-2, tapi tempatnya di aula. Baru kali ini saya mengajar anak SD di kelas, ibaratnya jadi guru seharian. Bukan hanya mereka belajar dari saya, tapi saya juga banyak belajar dari mereka. Semoga itu bisa memberikan inspirasi buat semua,” ungkap Fira.

Fira menjadi satu dari 11 relawan yang memperoleh kesempatan untuk mengikuti program Kelas Inspirasi yang digelar Indonesia Mengajar di SD Negeri Kebon Baru 07 Pagi yang terletak di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Awalnya, Fira sudah mengetahui sendiri mengenai rencana pelaksanaan program ini. Namun, dia mengaku lebih tertarik lagi setelah diajak oleh salah satu temannya, Renee Suhardono, seorang career coach yang juga cukup ternama.

Di sekolah ini, selain Fira yang adalah penulis, berbagai profesi lain juga terlibat, seperti insinyur pertambangan, perekayasa teknik, peneliti, penulis, dan di bagian pemasaran. Para relawan yang terlibat dalam kegiatan ini tak hanya meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri, mereka juga meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya sehari-hari untuk mengajar anak-anak SD di lokasi yang sudah ditentukan. Bahkan ada yang harus mengajukan cuti atau meminta izin ke perusahaan tempatnya bekerja demi tujuan untuk berbagi informasi seputar profesi yang dijalani sehari-hari dan bagaimana cara untuk mencapainya.

Fira berharap agar ke depannya kegiatan ini semakin terorganisasi dengan baik, termasuk waktu penyelenggaraannya yang lebih teratur. Dengan demikian, orang-orang yang mau mendaftar sudah mengetahui kapan pelaksanaannya.

Kegiatan ini, lanjut Fira, dibutuhkan di tengah kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap pola pendidikan di Indonesia. Ia ingin agar pemerintah lebih memperhatikan lagi pendidikan dasar di Indonesia karena anak-anak itulah yang menjadi harapan Indonesia di masa depan.

“Untuk pemerintah sendiri belum ada standar di SD misalnya untuk gedung dan pola pengajaran. Saya harap pola pendidikan di Indonesia lebih diperhatikan karena anak-anak jadi harapan bangsa Indonesia,” tandasnya.
 
Editor :
Caroline Damanik
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

Ayooo...Sekolah...



MENGAPA PELAJAR SEKOLAH SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI HARUS HARUS MUKIM DI PONDOK ?

Perubahan zaman tidak membawa kemaslahatan bagi Bangsa ini, perubahan zaman dengan segala globalisasinya, modernisasinya dan peradabannya justru semakin menyesatkan dan semakin banyak menyisakan limbah yang meracuni keyakinan beragama, apalagi bila kendali agamanya lemah, tidak mampu menentukan arah perjalanan hidupnya dengan baik, inilah yang paling mudah menjadi korban, tergerus dan tergilas oleh tajamnya perubahan zaman kenakalan anak-anak remaja yang kini

Disini Untuk Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Popular Posts

Link Dikti

Link Kemenag

Link Kemendiknas

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika