"Batasi sumber, sumber-sumber pornois itu dibatasi. Yang kedua, tekankan pada si anak itu tentang pentingnya menghindari sumber-sumber pornois tadi, tapi bukan sekedar nggak boleh, tapi harus diisi dengan pola pikir, pola pikir kegiatan yang positif. Yang ketiga harus dibuat kegiatan-kegiatan yang bisa menghindarkan diri dari perilaku pornois tadi. Jadi tiga itu, batasi sumber, pola pikirnya, terus aktivitasnya," papar Mendikbud di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (18/9/2012).
Mendikbud akan menginstruksikan ketiga cara di atas ini pada Dinas Pendidikan terkait di daerah. Menurut M Nuh, efek negatif kecanduan konten porno bisa merugikan orang lain. Kalau tidak langsung diatasi bahkan bisa mengarah ke pemerkosaan.
"Karena habis yang anu-anu itu dia mengekspresikan cara dia sangat pornois itu maka di sini akan terbangun pola ide pornois akibatnya akan terjadi dalam bertindak. Dalam bertindak itu muncul pelecehan, muncul perkosaan," katanya.
Mendikbud sekali lagi menegaskan bahwa pornografi di kalangan siswa sekolah adalah persoalan yang serius.
"Urusan pornografi ya itu perlu diperhatikan. Pornografi itu urusan yang sangat serius. Karena dampaknya bukan sekedar persoalan. Misalkan saja kalau dia sudah kecanduan padahal belum punya pendapatan, akibatnya mesti menyimpang, itu yang pertama. Yang kedua, apapun sifatnya, penyimpangan dari sisi etika dan keagamaan pasti punya dampak negatif," tutur mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
Pada periode 26 Agustus 2012-12 September 2012, Hotline Pendidikan Surabaya melakukan riset dengan tema "Survey Perilaku Pelajar SMA sederajat di Surabaya terhadap penggunaan HP berkaitan dengan Content Dewasa dan Film Porno". Mereka meneliti sekitar 700 siswa dari 12 sekolah setingkat SMA di Surabaya.
Dari survei didapat gambaran bahwa semua pelajar setingkat SMA sudah pernah dan punya HP. Sekitar 92 persen pelajar putra mengakui di dalam HP mereka ada konten pornonya. Sekitar 87 persen pelajar putri menyatakan hal serupa.
(van/nwk)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !