Siswa SD
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengubah kurikulum pendidikan mulai dari
jenjang sekolah dasar (SD), di antaranya penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris. Kurikulum baru ini akan diterapkan pada 2013 mendatang.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim menjelaskan, kurikulum yang sekarang ini masih kurang tepat. Dalam setiap kurikulum terdapat tiga kompetensi, attitude, skill dan knowledge. Namun, selama ini hanya fokus kepada peningkatan knowledge dan skill.
"Banyak studi dari ahli, attitude terabaikan ketika mata pelajaran semakin banyak. Dalam penataan kurikulum ke depan, kita akan mengurangi jumlah mata pelajaran, sehingga attitude kita berikan sejak awal," papar Musliar, di Menara 165, TB Simatupang, Jakarta, Kamis (11/10/2012).
Musliar mengimbuh, banyaknya beban mata pelajaran yang diberikan kepada pelajar tidak tepat. "Anak lebih banyak mempelajari pelajaran ketimbang kognitifnya, maka kami akan lakukan evaluasi," jelasnya.
Masalah attitude, misalnya budi pekerti, kata Musliar, sangatlah penting. Dengan attitude baik yang ditanamkan sejak usia dini, tentu nantinya akan baik hingga dewasa.
"Kita sadari, pendidikan budi pekerti sangatlah penting, justru dari awal. Ketika anak terbentuk attitudenya dari awal, nanti ke atasnya akan baik begitu saja," ujarnya.(rfa)
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim menjelaskan, kurikulum yang sekarang ini masih kurang tepat. Dalam setiap kurikulum terdapat tiga kompetensi, attitude, skill dan knowledge. Namun, selama ini hanya fokus kepada peningkatan knowledge dan skill.
"Banyak studi dari ahli, attitude terabaikan ketika mata pelajaran semakin banyak. Dalam penataan kurikulum ke depan, kita akan mengurangi jumlah mata pelajaran, sehingga attitude kita berikan sejak awal," papar Musliar, di Menara 165, TB Simatupang, Jakarta, Kamis (11/10/2012).
Musliar mengimbuh, banyaknya beban mata pelajaran yang diberikan kepada pelajar tidak tepat. "Anak lebih banyak mempelajari pelajaran ketimbang kognitifnya, maka kami akan lakukan evaluasi," jelasnya.
Masalah attitude, misalnya budi pekerti, kata Musliar, sangatlah penting. Dengan attitude baik yang ditanamkan sejak usia dini, tentu nantinya akan baik hingga dewasa.
"Kita sadari, pendidikan budi pekerti sangatlah penting, justru dari awal. Ketika anak terbentuk attitudenya dari awal, nanti ke atasnya akan baik begitu saja," ujarnya.(rfa)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !