Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Mendikbud; Peleburan IPA dan IPS tak Kurangi Substansi

Mendikbud; Peleburan IPA dan IPS tak Kurangi Substansi

Written By Unknown on Monday, December 17, 2012 | 10:21 PM

Mendikbud; Peleburan IPA dan IPS tak Kurangi Substansi
Mendikbud Muhammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan
peleburan atau penyederhaan mata pelajaran IPA-IPS di jenjang sekolah dasar (SD) tidak akan mengurangi substansi pengetahuan yang didapat oleh peserta didik.

"Peleburan mata pelajaran IPA-IPS tidak akan mengurangi subtansi pengetahuan, karena tetap diajarkan yang diintegrasikan dengan tema-tema," kata Mohammad Nuh dalam jumpa pers dengan wartawan di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD, adalah bersifat tematik integratif. Artinya, pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.

"Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema energi dapat diajarkan bagaimana pembangkit listrik dimanfaatkan dengan aliran sungai dan menggunakan Bahasa Indonesia," paparnya.

Ia melanjutkan bahan yang menjadi obyek pelajaran yaitu, fenomena sosial, budaya, dan alam. Usia anak-anak di SD yang dibutuhkan, kata dia, adalah keutuhan berpikir atau diajarkan bagaimana berpikir secara holistik.

"Mereka tidak diajarkan pendidikan spesialis, tapi pendidikan secara holistik," ucapnya.

Untuk tingkat SD, lanjut dia, saat ini ada 10 mata pelajaran yang diajari, yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta muatan lokal dan pengembangan diri.

"Beban pelajaran sekolah yang dipikul anak-anak sekarang terlalu berat," tuturnya.

Sebelumnya, Dosen pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta Sam Mukhtar Chaniago, mengatakan penggabungan mata pelajaran IPA dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 dianggap tidak fokus.

"Belajar bahasa itu bisa masuk ke sains ataupun ilmu sosial. Jangan dibalik, Bahasa Indonesia memakai konsep sains atau ilmu pengetahuan sosial," ujar Sam Mukhtar Chaniago, dalam diskusi di Jakarta, Senin (3/12).

Sementara itu, Guru Besar Matematika Institut Teknologi Bandung Iwan Pranoto, mengatakan jika IPA atau IPS diajarkan ke dalam Bahasa Indonesia, perlu dipertanyakan pengukurannya. Perlu diperjelas apakah pembelajaran tersebut berdasarkan kaidah bahasa atau sains.

"Bangsa ini perlu menguatkan pendidikan dalam sains, teknologi, teknik, seni, dan rekayasa. Hal ini bisa menjadi modal bangsa untuk memajukan peradaban," kata dia.
Redaktur: Taufik Rachman
Sumber: antara
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

Ayooo...Sekolah...



MENGAPA PELAJAR SEKOLAH SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI HARUS HARUS MUKIM DI PONDOK ?

Perubahan zaman tidak membawa kemaslahatan bagi Bangsa ini, perubahan zaman dengan segala globalisasinya, modernisasinya dan peradabannya justru semakin menyesatkan dan semakin banyak menyisakan limbah yang meracuni keyakinan beragama, apalagi bila kendali agamanya lemah, tidak mampu menentukan arah perjalanan hidupnya dengan baik, inilah yang paling mudah menjadi korban, tergerus dan tergilas oleh tajamnya perubahan zaman kenakalan anak-anak remaja yang kini

Disini Untuk Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Popular Posts

Link Dikti

Link Kemenag

Link Kemendiknas

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika