Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Pemilihan Sekolah Ditentukan Daerah

Pemilihan Sekolah Ditentukan Daerah

Written By Unknown on Wednesday, February 13, 2013 | 9:08 PM

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

JAKARTA,  Sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 mulai Juli ini dipilih secara proporsional oleh setiap daerah. Di semua jenjang pendidikan, baru 30 persen sekolah yang menerapkan kurikulum baru itu.

Di jenjang sekolah dasar, kurikulum baru akan diterapkan di 44.609 sekolah dari total 148.361 SD yang ada. Adapun di SMP 36.434 sekolah dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 3.250.717 siswa. Untuk
jenjang SMA, ada 11.535 sekolah dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 1.420.933 siswa dan 9.875 SMK dengan 1.131.549 siswa kelas X yang akan menerapkan kurikulum baru.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan hal itu dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 yang berakhir Selasa (12/2) malam di Bojongsari, Depok. ”Meski sudah ditetapkan sekolahnya, tetap boleh diganti tergantung kesiapan sekolah,” ujarnya.

Penetapan sekolah negeri dan swasta dilakukan secara proporsional untuk memberikan kesempatan kepada semua sekolah. Musliar meminta jangan sampai terjadi kecemburuan jika sekolahnya belum terpilih. Sebab, penerapan kurikulum baru memang dilakukan bertahap.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pelatihan guru akan berlangsung 50-60 jam. Selama pelatihan itu, proses pendampingan di ruang kelas lebih diutamakan agar guru bisa menerapkan kurikulum baru secara tepat.

Buku teks gratis

Menyangkut buku teks untuk Kurikulum 2013, Musliar Kasim mengatakan, buku disediakan pemerintah dan bisa digunakan siswa secara gratis.

Dana buku untuk SD disediakan APBN. Adapun untuk SMP/MTs dan SMA/SMK/MA akan menggunakan dana alokasi khusus.

Mohammad Nuh menjelaskan, isi buku kelas I SD didominasi gambar aneka warna karena siswa kelas I belum saatnya membaca dan menulis. ”Mereka baru akan diperkenalkan dengan angka dan huruf di sini,” ujarnya.

Nuh menambahkan, karena menggunakan metode tematik integratif, dalam satu tema akan ada berbagai substansi mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Buku untuk kelas I SD sebanyak delapan tema dan untuk kelas IV ada sembilan tema ditambah enam buku agama. (LUK)
 
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Caroline Damanik
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

Ayooo...Sekolah...



MENGAPA PELAJAR SEKOLAH SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI HARUS HARUS MUKIM DI PONDOK ?

Perubahan zaman tidak membawa kemaslahatan bagi Bangsa ini, perubahan zaman dengan segala globalisasinya, modernisasinya dan peradabannya justru semakin menyesatkan dan semakin banyak menyisakan limbah yang meracuni keyakinan beragama, apalagi bila kendali agamanya lemah, tidak mampu menentukan arah perjalanan hidupnya dengan baik, inilah yang paling mudah menjadi korban, tergerus dan tergilas oleh tajamnya perubahan zaman kenakalan anak-anak remaja yang kini

Disini Untuk Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Popular Posts

Link Dikti

Link Kemenag

Link Kemendiknas

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika