Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Bahasa Daerah Dapat Menguatkan Karakter Bangsa

Bahasa Daerah Dapat Menguatkan Karakter Bangsa

Written By Unknown on Saturday, February 16, 2013 | 4:11 AM

  Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SOLO,  - Bahasa daerah dapat mengarahkan siswa untuk berkembang dalam lingkungan lokalnya sehingga pembelajarannya juga penting karena dapat membangun dan menguatkan karakter bangsa,
demikian dikatakan pengamat budaya Jawa Universitas Sebelas Maret UNS), Tunjung W Suturta.
Karena itu, katanya di Solo, Jumat, sudah sewajarnya pelajaran Bahasa Jawa tetap dipertahankan dalam Kurikulum 2013. Tunjung menyambut baik dipertahankannya pelajaran Bahasa Jawa dalam kurikulum 2013, karena pembelajaran bahasa daerah ini penting untuk pembinaan karakter siswa.
Tunjung juga tidak mempermasalahkan jika pelajaran Bahasa Jawa tersebut tidak berdiri sendiri sebagai satu mata pelajaran (mapel), melainkan masuk dalam mapel Muatan Lokal. "Tidak masalah, yang penting Bahasa Jawa diajarkan kepada siswa," katanya, di Solo, Jumat (15/2/2013).
Penerapan kurikulum pendidikan baru pada tahun ini dipastikan akan mecoret sejumlah mata pelajaran (mapel) dari daftar mapel yang akan diberikan kepada siswa.
"Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta memastikan tetap memasukkan pelajaran Bahasa Jawa dalam kurikulum baru 2013," kata Kepala Dispora Pemkot Surakarta Rahmad Sutomo.
Ia mengatakan, pelajaran Bahasa Jawa tersebut tidak dijadikan satu mapel tersendiri melainkan masuk dalam mapel Muatan Lokal. "Intinya Bahasa Jawa tetap diajarkan, namun masuk dalam mata pelajaran muatan lokal," katanya.
Meski demikian, dijamin hal tersebut tidak akan mengurangi esensi materi yang disampaikan kepada siswa. Dikatakannya, pihaknya menyadari pentingnya pembelajaran muatan lokal tersebut untuk memperkuat identitas bangsa di kalangan siswa sekolah.
Pemberian pelajaran Bahasa Jawa kepada siswa sekolah juga diharapkan dapat terus melestarikan kebudayaan tradisi di Indonesia dan tradisi Solo pada khususnya.
Kurikulum baru 2013 tersebut, lanjut dia, mulai diterapkan pada tahun ajaran baru tahun ini. Kurikulum tersebut akan diterapkan di semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK sederajat.
Ia mengatakan, meski demikian pihaknya akan menerapkan kurikulum baru tersebut secara bertahap. "Mulai dari kelas satu dulu di setiap jenjang. Untuk menerapkan secara keseluruhan ya kira-kira butuh waktu tiga tahun," katanya.


Sumber :
Editor :
Benny N Joewono
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

Ayooo...Sekolah...



MENGAPA PELAJAR SEKOLAH SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI HARUS HARUS MUKIM DI PONDOK ?

Perubahan zaman tidak membawa kemaslahatan bagi Bangsa ini, perubahan zaman dengan segala globalisasinya, modernisasinya dan peradabannya justru semakin menyesatkan dan semakin banyak menyisakan limbah yang meracuni keyakinan beragama, apalagi bila kendali agamanya lemah, tidak mampu menentukan arah perjalanan hidupnya dengan baik, inilah yang paling mudah menjadi korban, tergerus dan tergilas oleh tajamnya perubahan zaman kenakalan anak-anak remaja yang kini

Disini Untuk Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Popular Posts

Link Dikti

Link Kemenag

Link Kemendiknas

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika