Di
zaman yang sudah maju ini, pendidikan masyarakat lamongan ternyata
masih banyak terhambat oleh adanya factor ekonomi. Sebenarnya hal ini
tak layak untuk dibicarakan, bagaimana tidak,masih ada saja
kasus kasus
penyogokan, baik itu antara wali murid dengan guru maupun wali murid
dengan instansi sekolah yang lain. Mereka berlomba-lomba memberikan
sumbangan agar anaknya diterima di sekolah tersebut, atau hanya ingin
menampang nama saja.
Di anggapan orang-orang
berduit, hal ini memang dianggap wajar, tetapi di kalangan masyarakat
menengah kebawah al ini sungguh sangat memberatkan. Apalagi kondisi
ekonomi yang seperti ini. Bisa-bisa anak cucu mereka tidak masuk
sekolah unggulan hanya karena ulah orang-orang ber-pulus.
Tak
hanya itu, seharusnya sekolah2 di lamongan yang sudah ternama dan maju
hendaknya benar-benar menyeleksi murid-2 yang masuk agar kualitas
pendidikan kita lebih baik. Namun pada kondisi nyatanya, mereka yang
pandai tapi kurang beruntung di dunia ekonomi harus mau bersekolah di
daerah2 terpencil di pelosok kota lamongan.
Pada
dasarnya sekarang tikus-2 berdasi itu tak semuanya menempati kursi
pejabat Negara dan perusahaan2 besar. Kini mereka telah mencari posisi
yang lebih nyaman, yakni di sekolah2, memakan fasilitas yangharusnya
menjadi hak siswa. (/red)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !