JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) telah mencanangkan perubahan kurikulum untuk
2013. Namun hal tersebut masih mengundang kontroversi dari berbagai
pihak, salah satunya dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).
Menurut penuturan Sekjen FSGI, Retno Listyarti, dengan kondisi kualitas
guru Indonesia seperti sekarang, maka belumlah tepat untuk menjalankan
kurikulum 2013.
"Sebaiknya pemerintah menunda untuk menerapkan kurikulum 2013, benahi kualitas guru terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui sekarang, kualitas guru di Indonesia sangat rendah," ujar Retno saat berbincang dengan Okezone, Rabu (2/12/2013).
Retno menambahkan, perhatian pemerintah untuk peningkatan kualitas guru di Indonesia juga masih sangat kurang. Hal itu bisa dilihat dari tidak adanya anggaran dari pemerintah untuk melakukan pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas guru.
"Dari survei yang kami lakukan, 62% guru di Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan. Bahkan ada satu guru di Pandeglang, Banten, yang terakhir mengikuti pelatihan guru pada 1980," imbuhnya.
Guru SMAN 13 Jakarta ini menilai, daripada mengeluarkan anggaran yang begitu besar untuk pelaksanaan kebijakan lain yang tidak berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan Indonesia, lebih baik pemerintah menganggarkan dana untuk memberikan pelatihan kepada guru.(rfa)
"Sebaiknya pemerintah menunda untuk menerapkan kurikulum 2013, benahi kualitas guru terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui sekarang, kualitas guru di Indonesia sangat rendah," ujar Retno saat berbincang dengan Okezone, Rabu (2/12/2013).
Retno menambahkan, perhatian pemerintah untuk peningkatan kualitas guru di Indonesia juga masih sangat kurang. Hal itu bisa dilihat dari tidak adanya anggaran dari pemerintah untuk melakukan pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas guru.
"Dari survei yang kami lakukan, 62% guru di Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan. Bahkan ada satu guru di Pandeglang, Banten, yang terakhir mengikuti pelatihan guru pada 1980," imbuhnya.
Guru SMAN 13 Jakarta ini menilai, daripada mengeluarkan anggaran yang begitu besar untuk pelaksanaan kebijakan lain yang tidak berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan Indonesia, lebih baik pemerintah menganggarkan dana untuk memberikan pelatihan kepada guru.(rfa)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !