Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Atasi Putus Sekolah, Peran Sosial Guru Dibutuhkan

Atasi Putus Sekolah, Peran Sosial Guru Dibutuhkan

Written By Unknown on Sunday, February 3, 2013 | 10:25 PM

 








 MATARAM — Guna mengatasi anak putus sekolah, guru diminta mampu memerankan fungsi sosialnya. Kompetensi sosial merupakan satu dari empat kompetensi yang harus dimiliki guru. Kompetensi lainnya adalah kompetensi pedagogik, profesional, dan kepribadian.

“Selain mengajar, guru dapat mendampingi orang tua yang anaknya terancam putus sekolah karena berbagai alasan termasuk ketiadaan biaya sekolah,” hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, di Mataram, belum lama ini.
Mendikbud mengemukakan, berdasarkan data tahun 2007, peserta didik miskin jenjang sekolah dasar (SD) mengalami putus sekolah mulai kelas tiga s.d. empat. Sebanyak 20 persen tidak lulus SD dan hanya 61 persen yang melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP). “Saya berpesan kepada guru kalau punya murid jangan sampai ada yang drop out. Saya yakin guru memiliki dedikasi luar biasa,” katanya.
Adapun berdasarkan data 2011, peserta didik miskin yang putus sekolah mulai kelas lima s.d. enam. Dan dari peserta yang lulus ada 10 persen yang tidak melanjutkan ke SMP. Menurut Mendikbud, undang-undang mengamanatkan pendidikan dasar adalah wajib. “Mudah-mudahan dengan peran PGRI para lulusan SD mampu melanjutkan ke SMP,” kata Menteri Nuh.
Terkait sertifikasi guru, Mendikbud mengungkapkan laporan Bank Dunia 2012 berjudul “Spending More or Spending Better: Improving Education Financing in Indonesia”. Laporan tersebut menyimpulkan, tunjangan sertifikasi dapat meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi tidak memberikan perbaikan signifikan kepada outcome pembelajaran.
Menyikapi laporan tersebut, Mendikbud meminta para guru dapat bekerja lebih profesional dan melakukan perubahan internal. “Jangan sampai dianggap inefisiensi dunia pendidikan,” katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistyo menyampaikan, PGRI menetapkan dirinya sebagai mitra pemerintah karena meyakini untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan terlindungi dapat diwujudkan dengan kerja sama.
Terkait rencana perubahan kurikulum 2013, Sulistyo mengatakan, PGRI menyampaikan apresiasi atas upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Namun demikian, dia meminta penyusunan melibatkan pihak terkait dan diimplementasikan dengan tepat. “Mohon disosialisasikan dan disiapkan gurunya termasuk penyediaan dokumen,” katanya. (BE-50)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

Ayooo...Sekolah...



MENGAPA PELAJAR SEKOLAH SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI HARUS HARUS MUKIM DI PONDOK ?

Perubahan zaman tidak membawa kemaslahatan bagi Bangsa ini, perubahan zaman dengan segala globalisasinya, modernisasinya dan peradabannya justru semakin menyesatkan dan semakin banyak menyisakan limbah yang meracuni keyakinan beragama, apalagi bila kendali agamanya lemah, tidak mampu menentukan arah perjalanan hidupnya dengan baik, inilah yang paling mudah menjadi korban, tergerus dan tergilas oleh tajamnya perubahan zaman kenakalan anak-anak remaja yang kini

Disini Untuk Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Popular Posts

Link Dikti

Link Kemenag

Link Kemendiknas

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika