Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Kurikulum 2013, Beban Baru Siswa dan Guru

Kurikulum 2013, Beban Baru Siswa dan Guru

Written By Unknown on Saturday, February 16, 2013 | 4:13 AM

KOMPAS.com/ABDUL HAQ Ilustrasi.


JAKARTA,— Perubahan kurikulum yang akan berjalan pada Juli mendatang disebut oleh pemerintah akan mengurangi beban anak dalam belajar, apalagi dengan metode tematik integratif
yang membuat anak tak perlu lagi membawa banyak buku tiap pergi ke sekolah. Namun, pengamat pendidikan, Romo Benny Susetyo, berpikir sebaliknya.

Menurutnya, perubahan kurikulum kali ini justru akan menambah beban peserta didik. Pasalnya, integrasi mata pelajaran dengan tema atau mata pelajaran lain ini membuat materi yang diajarkan menjadi bias sehingga butuh penjelasan lebih lanjut.

"Contoh saja, belajar mengenai udara. Siswa diminta menjelaskan udara dalam IPA, itu mudah. Tapi, membahasakan udara dalam pelajaran lain itu bagaimana. Pasti akan butuh penjelasan panjang. Jadi, malah makin banyak nanti," kata Romo Benny saat jumpa pers di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013).

Ia membenarkan bahwa mata pelajaran memang berkurang, tetapi durasi belajarnya bertambah. Hal ini merupakan dampak dari ilmu pengetahuan yang hanya dijelaskan sebagian sehingga membutuhkan penjelasan detail yang memakan durasi belajar lebih lama.

"Ini gurunya juga akan bingung jika tidak disiapkan dengan baik. Turunnya kualitas pendidikan di Indonesia ini karena guru tak pernah dilatih dengan baik," ungkap Romo Benny.

"Bukan perkara mudah. Salah-salah, anaknya juga jadi bingung dan akibatnya malah merugikan banyak pihak. Kalau sampai kejadian, siapa yang bertanggung jawab," tandasnya.

Seperti diketahui, perubahan kurikulum ini bertujuan baik, yaitu mengurangi beban siswa dan guru. Siswa tak lagi perlu membawa banyak buku dan mempelajari mata pelajaran yang menumpuk. Guru juga tak dibebani lagi dengan kewajiban membuat silabus. Namun, dengan persiapan hanya enam bulan, apakah beban tersebut akan berkurang atau hanya menjadi masalah baru bagi mereka di lapangan?





Editor :
Caroline Damanik
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

Ayooo...Sekolah...



MENGAPA PELAJAR SEKOLAH SMP ISLAM TANFIRUL GHOYYI HARUS HARUS MUKIM DI PONDOK ?

Perubahan zaman tidak membawa kemaslahatan bagi Bangsa ini, perubahan zaman dengan segala globalisasinya, modernisasinya dan peradabannya justru semakin menyesatkan dan semakin banyak menyisakan limbah yang meracuni keyakinan beragama, apalagi bila kendali agamanya lemah, tidak mampu menentukan arah perjalanan hidupnya dengan baik, inilah yang paling mudah menjadi korban, tergerus dan tergilas oleh tajamnya perubahan zaman kenakalan anak-anak remaja yang kini

Disini Untuk Informasi Pendaftaran Siswa Baru

Popular Posts

Link Dikti

Link Kemenag

Link Kemendiknas

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika